/*credits : http://trik-tips.blogspot.com */ #tabshori { float:left; width:100%; font-size:13px; border-bottom:1px solid #2763A5; /* Garis Bawah*/ line-height:normal; } #tabshori ul { margin:0; padding:10px 10px 0 50px; /*Posisi Menu*/ list-style:none; } #tabshori li { display:inline; margin:0; padding:0; } #tabshori a { float:left; background: url("http://superinhost.com/gambar/blackleft.gif") no-repeat left top; margin:0; padding:0 0 0 4px; text-decoration:none; } #tabshori a span { float:left; display:block; background: url("http://superinhost.com/gambar/blackright.gif") no-repeat right top; pad

Selasa, 15 Oktober 2013

Sepenggal Tulisan Tentang "JODOH"

Satu kata tersusun dari 4 huruf berbeda, satu kata yang memiliki 60 permutasi dari beberapa unsure yang sama, dan tentunya satu kata yang sampai detik ini belum saya temukan dimana rimbanya  (Hehehe… *curcol). Memang, kalau bicara tentang jodoh gw sendiri bingung mau mendefinisikan jodoh itu apa dan seperti apa, ya karena satu alasan tadi saya belum menemukannya. Kebanyakan orang bilang, “ jodoh itu akan datang  dengan sendirinya”. Nah loe, maksudnya apa coba. Kata Bapak, “Jodoh itu adalah seseorang yang saat pertama kali kamu lihat akan timbul perasaan yang lain daripada yang lain”. Beda lagi sama yang dibilang temenku, “ Jodoh itu adalah perasaan deg deg seerr saat kita pertama bertemu dengan orang yang kelak bakal menjadi jodoh kita”.  Dan ibu bilang “ Pokoknya jodohmu harus orang yang sedaerah, ibu ga sanggup lagi harus  berpergian jauh”.  Ah, sudahlah lupakan definisi jodoh itu seperti apa?”, yang penting kan sekarang berjuang gimana mendapatkan jodoh *eh keceplosan


Terus gw mau nulis tentang jodoh dari sisi apa yah, dari sisi agama gw nol besar. Dari sisi hukum pasti ga ada yah, dari sisi mitos udah ada primbon. ya asal nulis aja deh lo begitu asalkan tentang jodoh. Sampai detik ini di 26 my age gw sih Cuma bisa berbagi cerita lo jodoh itu sejujurnya bukan orang yang bener-bener kita cintai , bukan orang yang bener bener mencintai kita, ataupun orang yang sama-sama saling cinta itu berjodoh. Ada yang sudah dekat tiba-tiba menjauh, ada yang jauh tiba-tiba  mendekat. Ada yang sudah sayang tiba-tiba membenci, ada yang belum kenal tiba-tiba menyayangi. Ada yang sudah direncanakan tanggal nikahnya tiba-tiba berantakan, ada yang tidak direncanakan tiba-tiba datang mengajak nikah. Ada yang sudah dijodohkan tiba-tiba dibatalkan, ada yang tidak dikenal sebelumnya tiba-tiba menjadi jodohnya. Ya Itulah rahasia JODOH... Hanya Dia yang tahu kapan kita berjodoh. Hanya Dia yang tahu dengan siapa kita akan berjodoh. Hanya Dia yang tahu dengan cara apa kita bertemu jodoh

Heehehe..

Kok gw jadi serius yah nulisnya. Yasudahlah lo begitu segitu aja tulisannya. Nah, lo gitu gw mau Tanya aja deh, gimana?. Kalau menurut loe pada jodoh itu apa? lo udah tahu jodoh itu apa? seperti apa? dan gimana cara mendapatkannya silakan di tulis dimenu coment yah? Semoga cewek cantik, baik, sederhana yang baca tulisan ini jodohku, *eh. Semoga kalian mendapatkan jodoh yah .. Salam…

Sabtu, 26 Januari 2013

KEPADA YANG MASIH SINGLE



Kepada yang masih SINGLE…

Cinta ibarat kupu kupu. Makin kau kejar, makin ia menghindar. Tapi, bila kau biarkan ia terbang, ia akan menghampirimu di saat kau tak menduga. Cinta mampu membahagiakanmu tapi sering pula ia menyakiti, tapi cinta itu hanya istimewa apabila kau berikan pada seseorang yang layak menerima.


Kepada yang ragu ragu dengan PERNIKAHAN.. .

Cinta bukannya mencari seseorang yang “SEMPURNA”, tetapi menemukan seseorang yang mampu menjadikan dirimu sempurna.

Kepada PLAYBOY / PLAYGIRL…
Jangan katakan “AKU CINTA PADAMU!” bila kau tidak benar bener peduli. Jangan bicarakan soal perasaan bila itu tidak benar bener ada. Jangan kau sentuh hidup seseorang bila kau hanya berniat main main dengannya. Jangan menatap ke dalam mata seseorang bila apa yang kau lakukan hanya pembohongan. Hal paling kejam yang dilakukan ialah membuat seseorang jatuh cinta, sedangkan kau tidak berniat langsung UNTUK MENERIMANYA” saat ia terjatuh.

Kepada yang PATAH HATI…
Sakit… patah hati… bertahan selama kau menginginkannya dan akan menghiris luka sedalam kau membiarkannya. Persoalannya, bukan bagaimana kita mengatasi rasa sakit itu, tetapi adalah apa yang boleh diambil sebagai pengajaran dan hikmahnya.
Kepada yang BELUM PERNAH JATUH CINTA…
Bagaimana kalau jatuh cinta? Mau jatuh, jatuhlah! Tetapi, jangan sampai terjerumus. Biar selamba tapi stabil. Berkongsilah tetapi jangan tak adil. Cobalah untuk memahami tetapi bukan bermakna tidak boleh meminta apa apa. Bersedialah untuk terluka dan menderita, tetapi jangan simpan semua rasa sakit jika itu yang benar benar dialami.
Kepada yang ingin MENGUASAI…
Hatimu patah melihat orang yang kau cintai berbahagia dengan orang lain, tetapi akan lebih sakit lagi apabila mengetahui bahawa orang yang kau cintai ternyata tidak bahagia dengan mu.
Kepada yang takut MENGAKUI…
Cinta menyakitkan bila anda putuskan hubungan dengan seseorang. Tetapi, lebih sakit lagi bila seseorang memutuskan hubungan dengan mu. Tetapi, cinta paling menyakitkan apabila orang yang kau cintai, langsung tidak mengetahui perasaanmu terhadapnya.
Kepada yang masih bertahan MENCINTAI SESEORANG YANG TELAH PERGI…
Hal menyedihkan daalm hidup ialah bila kau bertemu seseorang lalu jatuh cinta. Kemudian akhirnya menyadari bahwa dia bukanlah jodohmu dan kau telah mensia-siakan masa bertahun-tahun untuk seseorang yang tidak layak. Kalau sekarang dia sudah tidak layak, 10 tahun dari sekarang pun dia tetap tak akan layak. Biarkan dia pergi dan lupakan.
Cinta memang indah tapi banyak ranjau onak berduri didalamnya….
“Ikhlaslah bila menerima cinta seseorang yang benar-benar mencintai kita, dan janganlah pula berlebihan mencintai seseorang yang kita belum pasti cintanya untuk kita, dan jangan melebihi cinta yang
lain daripada cinta kita pada TUHAN dan diri kita sendiri

Kamis, 29 November 2012

SURAT UNTUK CALON IBU MERTUA


SURAT UNTUK CALON IBU MERTUA


Assalamualaikum Wr. Wb.
Sebelum saya terus menggores kata dalam tulisan ini,

ijinkan lah saya memperkenalkan diri terlebih dahulu

duhai calon Ibu mertuaku,


perkenalkanlah saya adalah pria biasa dengan kepribadian yang teramat biasa dan dari kalangan keluarga yang biasa saja…

saya bukanlah Rasullullah SAW, seorang pria yang luar biasa dalam sejarah pria Islam dan teramat mulia
saya bukanlah Ibrahim As, seorang yang utama dalam ketakwaannya.
bukan pula Ismail as yang sangat utama dalam ketabahannya.
tidak pula seperti Yusuf As yang teramat sangat tampan,
bukan juga 
Abdul Rahman Bin Auf yang kaya raya






tapi...seperti yang saya katakan, saya hanya pria biasa,

dengan ketakwaan yang biasa,
ketabahan yang tak seberapa,
dan ketampanan saya pun tak pantas di perhitungkan.

namun Ibu,,,

saya adalah pria akhir zaman,
yang punya cita – cita, menjadi pria soleh.
yang akan berusaha membahagiakan calon istriku
dan juga padamu….. Calon Ibu mertuaku….

saya bukanlah musuh mu yang hendak merebut perhatian dan kasih sayang anakmu, 
tapi saya akan menjadi rekan mu untuk memberikan kasih sayang pada anak mu.
dan kelak pada mujahid – mujahida ku, calon cucu mu duhai Ibu,,,

Engkau tak perlu khawatir Ibu,,,
saya tak akan memonopoli perhatian anak mu,
justru saya akan menjadikannya lebih taat padamu,
karena akan saya katakan padanya bahwa engkau lah yang utama patut mendapat perhatiannya lalu saya.
saya pun tak akan marah jika engkau membantu mengatur rumah tangga ku,
karena sebagai pria yang baru menikah patutlah saya belajar darimu yang berlimbah pengalaman, dan engkau yang lebih tau keinginan anakmu.

Duhai, Calon Ibu mertuaku….

saya harap kita bisa menjadi rekan yang baik,
karena pernikahan adalah membuka tabir rahasia antara aku dan anakmu. butuh banyak kesabaran untuk menghadapi banyaknya kejutan – kejutan dari perbedaan antara kami.

saya berharap engkau dapat menjadi penasehat jika ku sedang dalam ke alpaan, menjadi pendegar yang setia saat saya ingin berbagi.
karena sekali lagi saya bukanlah Sulaiman As yang sabar dalam penderitaan.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Calon Menantumu….

Minggu, 21 Oktober 2012

Bosen Kerja atau Kerjaannya membosankan??


Ada sebuah pertanyaan klasik yang akan selalu membuat kita gampang – gampang sulit menjawabnya; "Apa cita-cita Anda?" Jika pertanyaan ini dilontarkan pada seorang anak TK atau SD, maka akan dengan lantang mereka akan menjawab: "Saya ingin jadi Presiden"; "Saya ingin jadi Dokter"; "Saya ingin jadi Pengusaha Sukses" serta jawaban-jawaban lain yang bahkan pernah kita lontarkan saat kita berada di usia tersebut.
Pertanyaan selanjutnya adalah apakah kita secara konsisten menjawab dengan jawaban yang sama saat kita berada di bangku kuliah atau bahkan pada saat kita bekerja sekarang? Sebagian dari kita mungkin memberikan jawaban yang sama, namun sebagian besar dari kita mungkin menjawab hal yang berbeda. Mengapa?
Hal ini terjadi karena saat ditanya mengenai cita-cita ketika kita masih kecil, kita hanya berorientasi pada hasil akhir. Pada usia tersebut, kita hanya melihat potret seorang dokter sebagai pihak otoriter yang bisa menyembuhkan seseorang, presiden yang memiliki pengawal, mobil mewah, dan memimpin suatu negara, atau pengusaha sukses yang seolah memiliki kekayaan tak terbatas, tanpa melihat proses yang ada untuk mencapai hal tersebut.


Dampaknya, ketika kita lulus dari bangku kuliah, dalam memilih pekerjaan terkadang kita hanya tergiur dengan besarnya nama perusahaan, profil sukses seorang manajer, benefit yang mungkin didapatkan, tanpa memperhatikan proses atau jalan yang harus ditempuh untuk mencapai hal tersebut. Hal ini banyak sekali ditemui di zaman modern ini sehingga kalimat-kalimat di bawah ini banyak terdengar di bis, kantin, twitter, status bbm, dan media lainnya.
"Duh bosen nih, kerjaannya kok admin banget yah"
"BT nih… Bos gw nggak asyik"
"Orang-orang di tim gw bikin emosi mulu, nggak betah gw"
"Bosen banget nih kerjaannya itu itu aja nggak ada tantangannya"
"Duh gue nggak suka jualan kok disuruh jualan"
Kebosanan merupakan salah satu sindrom yang sering dialami oleh karyawan, bahkan karyawan yang baru bekerja kurang dari satu tahun. Hal ini mengakibatkan mereka akan seperti kutu loncat (pindah-pindah pekerjaan). Namun tak lama kemudian celotehan tersebut muncul lagi karena mereka mengalami hal yang sama di tempat barunya, sampai mereka menarik kesimpulan keras: Gue BOSEN KERJA.
Hal ini tidak dapat disalahkan karena budaya kita membuat kita untuk selalu berorientasi pada hasil bukan pada proses.
Ada tiga poin dasar dalam menghindari fenomena “bosen kerja”, yaitu disebut dengan API.
1. Aim from the heart.
Suatu pekerjaan akan menjadi menyenangkan apabila kita memiliki semangat dalam menjalaninya. Hal apa yang bisa membuat kita bersemangat dalam bekerja? Satu hal mendasar yang harus ada yaitu "API kecil" yang menjadi trigger kita dalam melakukan sesuatu.
Masalahnya adalah proses menemukan "API kecil" tersebut berbeda pada tiap orang. Ada yang sangat mudah menemukannya, ada yang sangat sulit, ada yang bisa menemukannya sendiri, bahkan ada yang memerlukan bantuan orang lain. Jika Anda merasa tidak bisa menemukan "API kecil" Anda sendirian, Anda bisa mencoba berdiskusi dan meminta masukan dari orang lain.
2. Price/Payment
Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap orang bekerja sebagian besar untuk memenuhi kebutuhan hidup. Oleh sebab itu, nilai ekonomis juga merupakan salah satu aspek yang perlu dipertimbangkan. Apakah pekerjaan kita menunjang kebutuhan sehari – hari kita. Jangan sampai karena terlalu mengejar aim kita melupakan pemenuhan kebutuhan kita.
Di sinilah tugas kita untuk mencari hubungan antara api kecil kita dengan nilai ekonomis yang ingin dicapai. Jika kita tidak bisa menemukan hubungan api kecil dengan nilai ekonomis kita, buatlah link itu sehingga kita bisa memenuhi kebutuhan sekaligus bekerja dengan penuh semangat.
3. Impossible = I’m Possible
Dalam setiap proses untuk mencapai sesuatu, sering sekali ditemukan kegagalan. Kegagalan-kegagalan tersebut lantas seolah menjadi tembok besar dalam proses yang tengah dijalani dan tidak jarang sampai pada satu kesimpulan fatal, yaitu: IMPOSSIBLE.
Dalam kata impossible sendiri sebenarnya terdapat kata "I’m" dan "possible", yang bermakna “mungkin”. Segala sesuatunya adalah mungkin, juga pada waktu gagal. Orang – orang sukses tidak pernah merasa dirinya gagal, namun melihat kegagalan sebagai bahan pembelajaran, dan merupakan bagian dari prosesnya menjadi sukses.
So, bosen kerja? Bosen kerjaannya? Nyalakan API-mu!

RELATED POST

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...